Selasa, 26 Januari 2016

BINGUNG MEMULAI "KELUARGA QUR'ANI"?

Selama ini sering saya jumpai ceramah agama dengan judul "Membina Keluarga Yang Qur'ani" dan judul yang semisalnya. Dilihat dari judulnya saja memang keren sih, apalagi isinya, cuplikan ayat dan hadits tak akan dilupakan sang ustadz ketika berceramah. Biasanya materi-materi ceramah seperti ini sering kita dapati ketika acara walimatul urs.

Pertanyaannya: Semudah itukah pasangan pengantin menerapkan dan memulainya?

Benar sekali ungkapan, "Mengarungi kehidupan ini tidak semudah kata mutiara pak Mario Teguh". Selalu ada saja permasalahan tak pernah berhenti. Satu pergi datang lagi masalah yag lain. Namun semuanya akan bisa dihadapi bila keluarga yang dibina adalah keluarga yang qur'ani.

Gimana memulai supaya keluarga saya qur'ani?

Saya mau cerita dulu deh. Saya adalah orang yang tidak suka dengan musik. Sejak kecil saya hanya di doktrin dengerin Al Qur'an dan nasyid religius sampai di pesantren. 7 tahunan lalu saya sempat megikuti kursus belajar bahasa inggris di kampung Inggris Pare Kediri persis setelah keluar dari pesantren. Tentunya hidup dengan teman-teman beraneka ragam dengan sifat dan hobby yang berbeda 360 derajat dengan kehidupan saya.

Setiap hari saya dipaksa mendengarkan suguhan irama musik rock Amerika yang membuat telinga saya kepanasan, bak setan dibacakan ayat kursi (hehehe). Apalagi waktu itu tutor bahasa inggris mengajurkan supaya memperbanyak mendengarkan lagu Inggris. Beuuuh, tambah ngelu sirahku...

Setiap hari, di setiap kamar, dimanapun saya berada selalu ada saja yag nyetel lagu Inggris. Sampai suatu saat, dari ketidaksukaan tadi malah membuat saya hafal beberapa lagu rock Amerika. Diantaranya: Boulevard of Broken Dream (Green Day), Iam Just a Kid, Welcome To My Live (Simple Plan), Bring Me To Live (Evanescence). Sampai saat inipun bila denger lagu-lagu diatas saya masih bisa mengikuti dan masih hafal lyriknya, padal tidak pernah mendengar lagi sejak bertahun-tahun.

Darisini kita belajar, sebagaian dari kita mungkin merasa asing atau kurang terbiasa mendengarkan bacaan Al Qur'an di kehidupan keluarga kita. Namun kuncinya paksa-paksa dan paksa, karena hanya inilah salah satunya kunci pembuka yang paling efektif untuk memulai program keluarga yang Qur'ani.

Biarkan telinga anak-anak kita terbiasa mendengarkan ayat-ayat Al Quran. Penuhi setiap sudut rumah dengan suara bacaan Al Qur 'an. Pilih salah satu qori' yang cocok di telinga anda, recomended: Masyari Bin Rashid Al Affasi :) :) :). Ulangi terus-menerus (misalnya) juz 30 supaya anak-anak memulai menghafal dengan sendirinya. Begitu juga metode ini sangat efektif untuk menghafal anak bahkan dewasa, terutama yang masih susah dan belum bisa mengaji.

Sebuah syiir yang indah:

تَرْجُو النَّجَاةَ وَلَمْ تَسْلُكْ مَسَالِكَهَا  #  إِنَّ السَّفِيْنَةَ لَا تَجْرِيْ عَلَى اليَبَسِ
“Engkau mengharap keberhasilan tetapi engkau tidak jalani jalan menuju keberhasilan itu. Sesungguhnya kapal laut tidak mungkin berjalan di atas tanah kering.”

Masalahnya adalah mau nggak kita memulai?? Tentunya sangat berat dan penuh pengorbanan dan paksaan. Tapi demi Allah, solusi ini demi masa depan keluarga kita terutama anak-anak. Jangan biarkan nasehat para ustadz hanya sekedar menjadi angin lewat saja yang menjadi nasehat formalitas di setiap acara walimah urs kita.

Tidak ada jalan keselamatan lagi di zaman yag sudah rusak ini melainkan jalan Al Quran dan keluarga yang Qurani. Wahai bapak - ibu ! mari kita merenungi pesan ini sejenak....!!

Mohon masukan dan koreksi. Mohon tidak membully saya karena telah bercerita sedikit tentang musik. Ambil bila ada baiknya, maafkan bila ada kekurangan saya

Salam hormat & cinta
Mochamad Ihsan Ufiq
Doha, 12 Maret 2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar