Selasa, 26 Januari 2016

AN NABR SEBAGAI WAWASAN TAJWID LANJUTAN

Sudah sampai mana tingkatan ilmu tajwed saya, anda, kita semua dan penerapannya?
1. Sudah fasih lisannya mengucapkan huruf-اhuruf?
2. Makhorijul huruf hafal plus penerapannya?
3. Sifatul huruf hafal plus penerapannya?
4. Tajwed dasaran lewat semua?
5. Udah menguasai bahasa arab sebagai modal cara waqaf wal ibtida'?
6. Bait Al jazariyyah hafal plus cara mendalilnya?
7. Atau anda sudah mulai masuk mempelajari riwayat?
8. Bahkan anda sudah qiroat 7 atau 10?
9. Plus hafal bait As Syatibiyyah yang jumlahnya 1173 bait plus faham syarah dan cara mendalilnya?
10. Sekalian At Thoyyibahnya yang berjumalh 1015 bait plus faham syarah dan cara mendalilnya?

Mari bareng-bareng, saya dan anda turun kelas ke no 4 sebelum melanjutkan ke tingkat selanjutnya. Setelah tingkatan 4 ada satu lagi sebenarnya yang harus kita ketahui. Tanpa mempelajarinya kita akan merusak makna Al Qur'an. Pembahasan kali ini tidak banyak teori, namun sebenarnya membutuhkan banyak praktek dan talaqqi. Apa itu?

Pembahasan ini mencatut sekaligus 2 ilmu cabang tajwid sekaligus. Pertama: An Nabr: penekanan huruf pada sebuah kata
Kedua: Al Ikhtilas: membaca sepertiga bagian huruf yang berharakat

Berikut ini beberapa contoh peletakan "Nabr" dan "ikhtilas" pada sebuah kata dalam Al qur'an yang benar dan salah serta dampak kerusakan maknanya:

1. Kata "فسقى" QS. Al Qoshos 24.
Yang benar : Baca "Nabr" tanpa "ikhtilas" pada huruf "siin": Fa Taroo. Artinya : Maka Nabi musa membantu mengambil air.
Yang salah : Dibaca tanpa nabr dengan ikhtilas lurus suaranya: Fasaqoo. Arti menjadi : 2 orang telah menjadi fasiq. (fasaqo-yafsuqu-fusuuq)

2. Kata "فترى" QS. Al Maidah 52.
Yang benar : Baca "Nabr" tanpa "ikhtilas" pada huruf "ta'". Yang berarti : Maka engkau akan melihat.
Yang salah : Dibaca tanpa "Nabr" dengan "ikhtilas" lurus: Fataroo. Artinya menjadi : 2 orang yang telah tenang. (fataro-yafturu-futuuron)

3. Kata "واستغفر الله" QS. An Nisa' 106.
Yang benar : Dibaca tanpa "Nabr" tanpa "ikhtilas" : Wastaghfirillah . Yang artinya : Wahai nabi beristifhfarlah..( peritah untuk laki-laki ).
Yang salah : Dibaca "Nabr" dengan ikhtilas pada "fi". Yang berarti : Wahai seorang perempuan (nabi Muhammad Saw) beristighfarlah

4. Kata "أجرما سقيت" QS. Al Qoshos 25.
Yang benar : Dibaca "Nabr" saja tanpa "ikhtilas" pada "maa" : Ajro Maa. Artinya ; (sebagai) upah/balasan bantuan mengisi air.
Yang salah : tanpa "Nabr" tanpa "ikhtilas" : Ajromaa. Dapat berarti : dua orang telah berbuat kejahatan ( ajroma-yujrimu-ijrooman).

5. Kata "أولى لك فأولى"  QS. Al qiyamah 34.
Yang benar : Dibaca tanpa "Nabr" tanpa "ikhtilas" pada "Laa" : Awlaa laka . Artinya : Celakalah bagimu dan celakalah.
Yang salah : Dibaca "Nabr" tanpa "ikhtilas" pada "laa": Aw laalaka. Artinya : Atau tidak padamu maka tidak pula padamu.

6. Kata "فأولى" Pada potongan ayat di atas.
Yang benar : Dibaca "Nabr" tanpa "ikhtilas" pada "aww". Artinya : Maka celakalah.
Yang salah : Dibaca "Nabr" tanpa "ikhtilas" pada "laa". Artinya : Mereka membelah jadi dua, jangan...!.
Yang salah : Dibaca tanpa "Nabr" lurus. Artinya : Tidak ada arti. ( Dari wazan fa'awlaa-yafa'awlaa ).

Walhasil, dengan kemampuan bahasa arab yang sudah kita fahami, harus bisa mengetahui mana 1 kata yang sebenarnya terdiri dari 2 kata dan mana yang tidak. Di dalam Al Qur'an contohnya ratusan bahkan ribuan kata. Darisini, kita bisa menerapkan kaedah nabr dan menghindari ikhtilas ini.

Inilah "lisan arabiyyim mubin" yang maksud dalam ayat. Beginilah cara mereka (sastrawan kondang) di zaman Nabi Saw dan kabilah-kabilahnya yang fasih lisan mereka ketika membaca. Dari cara baca merekalah Al Quran diturunkan dan diajarkan sampai zaman kita saat ini.

Tentunya ilmu semacam ini tidak diajarkan kepada orang yang baru belajar iqro', belum memiliki basic ilmu tajwed atau belum menguasai bahasa arab. Bener, kita mengakui pentingnya belajar ilmu ini karena mempengaruhi arti kata Al Quran, namun semuanya ada level dan tingkatan sendiri-sendiri.

Semoga dan mohon tidak difahami bahwa saya sudah menguasai ilmu-ilmu Al Qur'an diatas. Saya masih belajar, tulisan ini hanya bersifat sharing, bukan menularkan ilmu atau mengajarkannya. Setelah membaca, silahkan datang ke guru-guru Al Qur'an yang lebih kompeten dan alim di bidang tajwed dan qiraat.

Mohon koreksi dan masukan bila ada kesalahan kata atau keterangan. Semoga ada sedikit manfaat

Wassalam
Mochamad Ihsan Ufiq
Doha, 25 Juli 2015

6 komentar:

  1. Dimana bisa mendapatkan penerapan contoh ² kalimat nabr diatas ?

    BalasHapus
  2. Alhamdulillah..
    Selama ini ana mengetahui kalau nabr hanya di 5 tempat.. alhamdulillah ana baru mengetahui mengenai nabr ini ketika belajar langsung dari seorang syaikh, yang telah memiliki sanad qiroa'ah 'ashr..
    Dan ana masih teeua belajar untuk mempraktekkannya, karena menurut ana ini susah.. semoga Allah mudahkan untuk mempraktekkannya..

    BalasHapus
  3. Bisa dilihat contoh praktek nabr di:
    https://t.me/TahsinAlQuranRBI

    BalasHapus