Selasa, 26 Januari 2016

AKHLAK, AL QUR'AN DAN PERAWAN

Anda pinter ngaji Al Qur'an? Lakok ketika dewasa merasa ilmu Al Qur'annya tidak manfaat, atau hanya laku untuk diri sendiri saja? Bisa jadi ada yang bermasalah dengan cara meraih ilmu Al Qur'an itu.

Sebelum memulai belajar Al Quran orang tua harus memastikan beberapa hal padas anaknya. Tidak lain hal-hal tersebut berkaitan dengan akhlak anak terhadap Al Qur'an. Karena belajar itu pada dasarnya mengutamakan AKHLAK dulu baru materinya.

Berikut adalah hal-hal remeh (-+) yang perlu ditinggalkan anak-anak sebelum memulai mengaji:

1. Menjulurkan Mushaf
Penjelasannya adalah membawa Al Qur'an (mushaf) dengan cara digelantungkan kebawah. Cara membawa seperti ini tidak mencerminkan memuliakan Al Qur'an, cenderung menyamakannya dengan buku bacaan, koran, majalah atau komik.

Yang tepat adalah dengan mendekapnya di dada dengan tangan kanan.  Atau membawanya seperti biasa dengan mengangkatnya sekira berada diatas 2 pintu pembuangan manusia :D

2. Menindih Mushaf
Penjelasannya adalah meletakkan mushaf dibawah buku, majalah, komik dsb atau menindihnya dengan barang-barang lain. Al Quran harus selalu diletakkan diatas atau diletakkan menyendiri di tempat yang mulia dan terawat.

3. Menjulurkan Kaki Ke Arah Mushaf
Penjelasannya adalah ketika Al Qur'an diletakkan diatas bangku secara tidak sengaja kaki anak-anak menjulur ke arahnya. Ketika mengetahui hal ini orang tua seyogyanya memberitahu mereka bahwa hal ini tidak sopan.

4. Mencorat-coret Mushaf
Mushaf adalah barang mulia yang tidak seharusnya menjadi media penyaluran apresiasi anak-anak. "Keep clean your mushaf", jangan dicorat-coret, buka pelan-pelan supaya tidak sobek.

5. Meletakkan Mushaf Di Lantai
Diantara lantai dan mushaf kita tahu memiliki perbedaan yang sangat jauh. Lantai (tanah) identik dengan diinjak-injak atau terhina, sedangkan mushaf adalah barang mulia yang harus diperlakukan spesial. Tentunya cara meletakkannya harus mulia, kecuali kalo kita tidak bisa membedakan  mana tempat yang mulia mana tempat yang hina!

Walhasil, Al Qur'an (mushaf) ibarat seorang perawan yang hendak dipinang seorang jejaka, dalam hal ini anak-anak (atau juga) kita. Kalo jejaka itu tidak memperlakukannya dengan lemah lembut dan hormat bagaimana mungkin sang perawan bisa menerima pinangannya? Mustahil.

Namun diantara Al Qur'an (mushaf) dan perawan memilki perbedaan yang mencolok. Kalo perawan, ia akan mencampakkan kita setelah meninggal dan enggan menemani kita di alam kubur. Sedangkan Al Qur'an, ia lebih setia, dan senantiasa menemani kita di lintas kehidupan:  dunia - alam kubur - atau ketika di akhirat. :) :) :) (senyum dooong...!!!)

Wahai para orang tua, sudahkan anda memastikan bahwa hal-hal diatas tidak dilakukan oleh anak-anak ??

Semoga manfaat dan mohon masukan

Salam hormat & cinta
Mochamad Ihsan Ufiq​
Doha, 24 April 2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar