Selasa, 26 Januari 2016

APA MAKSUD '7' PADA ILMU QIRAAT SAB'AH?

Suatu ketika, pernah diadakan acara syukuran di kampung saya. Sang panitia mengundang seorang qari untuk membaca Al qur'an. Tiba-tiba sang qori memiliki inisiatif untuk membaca 1 dari 7 qiraat yang dikenal.

"Ar Rahmaanir rohiiiiiiiiiiimm Maliki yaumiddiiiin" Dengan suara yang sangat merdu sang qori' membaca. Sontak, masyarakat kampung yang mendengarkannya gempar. "Ini ngaji apa ini, salah tuh qori'nya seharusnya, 'Ar Rahmaanir rohiimi Maaliki yaumiddiiiin'".

Dari peristiwa ini, wajarlah bila orang awam di kampung menyalahkan qari'nya, karena keawaman mereka dalam ilmu qiraat, seakan ini adalah ajaran baru yang sesat. Sang qari juga kurang bijaksana, seharusnya sebelum membaca diberitahukan dahulu kepada pendengarnya kalo sedang baca qiraat atau pake riwayat hafs an ashim yang biasa dipake ngaji orang-orang.

Oleh karenanya, sudah bukan saatnya lagi kita orang awam tidak mengenal ilmu Qiraat Sab'ah. Meskipun tidak sempat mempelajarinya, setidaknya tahu apa maksudnya.

Pertanyaannya, kenapa kok dikenal qiraat sab'ah (tujuh), kok gak 2, 3, 4 atau 20 aja?

Berdasarkan penelitian Imam Al Jazari Rahimahullah, maksud dari perbedaan 7 Qiraat ini diperoleh dari 7 kaedah perbedaan cara baca sbb:

1. Perubahan Harakat Tanpa Perubahan Makna & Bentuk Kata
Contoh: kata البخل , Ada yang membaca:
- Al Bukhli   - Al Bakholi

2. Perubahan Harakat Yang Menyebabkan Perubahan Makna
Contoh: فتلقى ادم من ربه كلمات, Ada yang membaca:
- Fatalaqqoo AdaMU Min Robbihi KalimaaTIIN: Artinya Nabi Adam AS mempelajari beberapa kalimat doa dari tuhannya
- Fatalaqqoo AdaMA Min Robbihi KalimaaTUUN: Artinya kalimat do'a diajarkan kepada Nabi Adam AS

3. Perubahan Huruf Yang Menyebabkan Perubahan Makna Bukan Betuknya
Contoh: Ada yang membaca تبلو , Ada yang membaca تتلو (Perbedaan hanya pada titik, bentuk katanya sama)
- Tabluu Artinya: Mengirim bencana
- Tatluu Artinya: Membaca

4. Perubahan Huruf Yang Menyebabkan Perubahan Bentuk Bukan Maknanya
Contoh: Ada yang membaca بسطة, Ada yang membaca بصطة
Kedua kata memiliki kata yang sama meski bentuknya berbeda, yaitu: Kelapangan atau keluasan

5.  Perubahan Huruf Yang Menyebabkan Perubahan Makna & Betuknya
Contoh: Ada yang membaca اشد منكم , Ada yang membaca أشد منهم
- Asyadda Minkum Artinya: Lebih berat dari kalian
- Asyadda Minhum Artinya: Lebih berat dari mereka

6. Perubahan Pada Mendahulukan Atau Mengakhirkan kata
Contoh: فيقتلون ويقتلون Ada yang membaca:
- Fa Yaqtuluuna Wa Yuqtaluuna, Artinya: Mereka berperang dan diperangi
- Fa Yuqtaluuna Wa Yaqtuluuna, Artinya: Mereka diperangi dan mereka memerangi

7. Perubahan pada Penambahan Atau Pengurangan
Contoh: Ada yang membaca سارعوا, Ada yang membaca وسارعوا
- Saari'uu, Artinya: Berlomba-lombalah kalian
- Wa Saariuu, Artinya: Dan berlomba-lombalah kalian

Yang perlu diperhatikan disini bahwa:
- Para ulama berbeda pendapat tentang makna sab'ah, ada yang mengatakan bahasa kabilah, bentuk harakat i'rob, pengucapan kata dll.
- Yang Rojih (yang dikuatkan) menurut Imam Al Jazari adalah seperti yang dijelaskan di atas.
- Bukan definisi tujuh disini adalah nama-nama Qurro' Sab'ah: Nafi', Ibn Katsir, Abu Amr, Ibn Amir, Ashim, Hamzah dan Al Kisa'i
- Kalo bingung menjelaskan karena banyak macam dan perinciannya, maka definisi ringkas nya adalah: Perbedaan bentuk cara baca dalam Al Qur'an yang di sesuaikan dengan bahasa masing-masing kabilah arab di zaman Nabi Saw.

Semoga ada sedikit manfaatnya. Jangan lupa mohon masukan dan koreksi.

Salam cinta & hormat
Mochamad Ihsan Ufiq
Doha, 21 Mei 2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar